Chelsea Fans Area │ Chelsea Fans Club │ Fans Chelsea │ Obrolan Chelsea │ Obrolan Hangat Chelsea │ Chelsea Fans Forums │ Chelsea football club │ Fans Online Chelsea Shirts │ Chelsea Supporters
Kebangsaan: | Portugal |
---|---|
Tanggal Lahir: | 1979-01-18 |
Tinggi Badan: | 183cm |
Berat Badan: | 76.0kg |
Shirt No: | 19 |
Tanggal Bergabung: | |
Klub Sebelumnya: | Porto |
Posisi: | Pemain Belakang |
Paulo tiba di Stamford Bridge pada 2004 ketika Mourinho mentransfernya
seharga 13.2 juta Poundsterling untuk bek yang pernah meraih kemenangan
di ajang Liga Champion bersamanya saat di Porto. Baik pemain maupun
pelatih ini juga meraih gelar Liga Portugal dan segera menuju kemenangan
di Liga Inggris, salah satu alasan kedatangan Paulo ke Chelsea adalah
karena pertahanan Chelsea selalu di bombardir dengan serangan-serangan
pada musim itu, dan meskipun cedera menjelang akhir musim, Ia telah
memberikan kontribusi dalam meraih juara untuk pertama kalinya dalam 50
tahun terakhir dan memecahkan rekor bertahan terbaik musim itu.
Pada musim keduanya, Ia kalah bersaing dengan Gallas dan Geremi yang
lebih disukai untuk menempati posisi bek kanan, meskipun Ia tetap
menjadi pilihan utama di kompetisi Liga Champion, dan mencetak gol
pertamanya pada ajang Piala FA kegawang Colchester.
Pada Agustus 2006, kepindahan Gallas mendatangkan saingan baru baginya,
pemain bernama Khalid Boulahrouz. Paulo juga memliki kemampuan untuk
menempati posisi bek tengah sebaik bek kanan pada awal musim 2006/07.
Namun Ia kembali menemukan performanya di pertengahan musim itu dan
kembali menempati posisinya sebagai bek kanan secara konsisten serta
kembali ke performa terbaiknya dengan memainkan peran besar dalam
menutup pergerakan Christiano Ronaldo di ajang Final Piala FA. Chelsea
meraih gelar pertama pada final di stadion New Wembley.
Musim berikutnya seiring kebiasaan formasi yang jarang dilakukan. Avram
Grant langsung memilih Paulo dalam skuad intinya saat dia mengambil
alih kepelatihan pada September 2007 dan pemain tersebut kemudian
bergantian dimainkan karena kedatangan Juliano belleti, serta mengisi
posisi bek kiri ketika Ashley Cole dan Wayne Bridge absen.
Hal tersebut berlangsung sampai ia cedera saat bertanding di Piala
carling pada Oktober yang menyebabkannya absen lima minggu untuk
pemulihan.
Pada bulan terakhir musim kompetisi, Ia lebih berinisiatif membantu
serangan ketimbang Belleti, meskipun Michael Essien kembali menempati
posisi sebagai bek kanan dalam ajang Final Liga Champion 2008 di Moskow,
pemain Portugal tersebut bahkan tidak pernah dimainkan.
Setelah menandatangani kontrak baru selama lima tahun kedepan pada
Februari 2008, Paulo mungkin melihat masa depannya ketika bermain
dibawah asuhan mantan pelatih Internasionalnya, Luiz Felipe Scholari,
namun tanda-tanda dari hal tersebut tak kunjung tiba, ketika dia hanya
bermain tujuh menit untuk menggantikan pemain anyar Jose Bosingwa.
Hal itu tidak terjadi sampai Guus Hiddink datang pada Februari 2009
yang membuat Ferreira mulai bermain kembali di ajang Liga Utama Inggris,
menjadi pelapis Ashley Cole di bek kiri setelah Wayne Bridge pindah
yang membuatnya menjadi cadangan utama pada posisi itu.
Paulo tertinggal jauh diantara kedua pemain baik Bosingwa maupun pemain
serbaguna Branislav Ivanovic dalam komposisinya sebagai bek kanan,
Bosingwa juga menggantikan posisinya sebagai bek kanan di skuad Timnas.
Dengan total 3 kali penampilan dari babak pertama dan 9 kali
pertandingan sebagai pemain cadangan pada musim 2008/09 yang diakhiri 3
bulan sebelum musim berakhir karena cedera Ligamen.
Untuk kembali merumput sedikitnya Ia membutuhkan waktu lebih dari enam
bulan, saat bermain selama 90 menit melawan QPR di ajang piala Carling
pada September 2009, menunjukkan komitmen yang luar biasa bagi karir
profesionalnya yang berjalan lamban.
Ia terus meningkatkan performanya di ajang Piala Carling, bahkan
mencetak gol dari jarak dekat ke gawang Blackburn, yang menjadi gol
keduanya bagi Chelsea dan gol ketiga dalam karir sepakbolanya.
Entah Ia termasuk atau tidak dalam skuad tim inti Liga Champion,
dikarenakan pemainnya hanya dibatasi 25 orang dan harus memenuhi jumlah
pemain asli Inggris, Paulo memastikan kelanjutan aksinya di San Siro,
ketika Florent Malouda bermain sebagai Bek Kiri dalam kemenangan 2-1
atas Inter.
Seperti Chelsea yang terus melaju dengan menorehkan sejarah meraih
Double Winner dibawah pelatih Carlo Ancelotti dan bersamaan dengan
cederanya Ivanovic dan Bosingwa, Paulo memainkan peran penting di lini
pertahanan saat kemenangan di Old Trafford yang membawa tim kembali ke
puncak klasemen sementara. Ia bermain di semi final Piala FA ketika
mengalahkan Villa, dan 10 pertandingan Liga Inggris bahkan hampir tak
membiarkan seorangpun melewatinya, meskipun ia tidak bermain setelah
kemenangan 7-0 atas Stoke pada akhir April, namun Ia telah berbuat
banyak dalam meraih dua gelar musim itu.
Mengawali musim 2010/11 sebagai pemain inti, namun tidak lama karena
digantikan oleh Ivanovic, dan kemudian pada pertandingan musim ketika
sudah kembali pulih, Bosingwa, adalah pilihan utama dibandingkan Paulo
yang secara kontroversial dipilih oleh Carlo Ancelotti sebagai bek
tengah ketimbang pemain muda Jeffrey Bruma yang telah terbukti menjalani
pertandingan kandang yang berat saat dikalahkan Sunderland.
Jarang terpilih sebagai pemain inti pada paruh musim keduanya di
Chelsea, namun diantara 29 kali penampilannya dia telah mencatat angka
200 kali penampilan bagi Klub.
Penampilan bek veteran di musim 2011/12 ini agak terbatas, dengan
kompetisi di posisi bek kanan cukup berat. Meski begitu Paulo tetap
menjadi anggota tim yang sangat diandalkan baik bagi Andre Villas-Boas
maupun Roberto Di Matteo. Ia masuk saat laga berjalan setengah jam di
White Hart Lane pada Desember dan mampu melakukan man-marking yang
mengingatkan kita semua dengan kemampuannya di masa lalu.
Ia juga terlibat sebagai starter di perempat-final leg pertama Liga Champions melawan Benfica di Lisbon, dan sekali lagi menampilkan penampilan yang solid.
Ia juga terlibat sebagai starter di perempat-final leg pertama Liga Champions melawan Benfica di Lisbon, dan sekali lagi menampilkan penampilan yang solid.
Sebelum Di Chelsea
Paulo mengawali karier sepakbolanya di klub Estorial di Praia, sebuah kota dekat tempat kelahirannya, sebelum pindah ke Vitooria Setubal pada 2000. Setelah tampil mengesankan di Divisi I Portugal, Ia mendapatkan kesempatan untuk pindah ke Porto dimana reputasinya mulai menanjak di klub tersebut. Meraih gelar Liga, Piala Liga dan akhirnya Piala UEFA untuk musim pertamanya yang luar biasa di klub, sebelum menjalani pertandingan-pertandingan Porto di ajang liga Champion dan berhasil menggondol juara Liga Champion pada musim keduanya di klub.
Paulo mengawali karier sepakbolanya di klub Estorial di Praia, sebuah kota dekat tempat kelahirannya, sebelum pindah ke Vitooria Setubal pada 2000. Setelah tampil mengesankan di Divisi I Portugal, Ia mendapatkan kesempatan untuk pindah ke Porto dimana reputasinya mulai menanjak di klub tersebut. Meraih gelar Liga, Piala Liga dan akhirnya Piala UEFA untuk musim pertamanya yang luar biasa di klub, sebelum menjalani pertandingan-pertandingan Porto di ajang liga Champion dan berhasil menggondol juara Liga Champion pada musim keduanya di klub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar